Posts

Showing posts from November, 2021

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-6

Pada Kesempatan ini, saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Minggu ke-6 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4. Adapun model yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model 5R ⟮ Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing⟯. 1.  Reporting Di minggu ke-6 ini, materi yang dipelajari adalah modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Kegiatan mulai dari diri telah dimulai diakhir minggu ke-5, sehingga awal minggu ke-6 dimulai dengan kegiatan Eksplorasi Konsep - Visi Guru Penggerak.Pada kegiatan Eksplorasi Konsep ini CGP diajak membaca bahan ajar dan menyimak menonton video tentang manajemen perubahan berbasis Inkuiri Apresiatif, kemudian diminta menuliskan mimpi yang pernah dimiliki dahulu. CGP juga diminta membagikan impian tentang murid masa depan, dan berkomentar pada CGP lain. Konsep IA yang dipelajari pada Eksplorasi Konsep dibuat menjadi sebuah kesimpulan yang dibagikan pada LMS dan saling dikomentari oleh CGP. Di akhir minggu ke-6 CGP melakukan kegiatan Refleksi T

1.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Visi Guru Penggerak

Image
 Kegiatan pada modul 1.3.a.5 merupakan kegiatan diskusi virtual dalam  Ruang Kolaborasi terkait Visi Guru Penggerak.  Kegiatan kolaborasi hari ke-1 diawali dengan pemaparan oleh fasilitator terkait materi, penugasan maupun kesepakatan bersama, dilanjutkan dengan tugas mandiri memetakan aset, kekuatan dan fungsinya untuk masing-masing CGP dalam mewujudkan visi yang telah dibuat, setelah 20 menit dilanjutkan di BOR masing-masing kelompok, pada diskusi di BOR dilaksanakan kegiatan presentasi anggota kelompok secara bergiliran dilanjutkan dengan diskusi untuk menentukan model yang akan dipergunakan dalam presentasi dan penyajian peta aset dan kekuatan. Setelah diskusi selesai, CGP kembali ke main room untuk memperoleh penjelasan teknis terkait tugas yang diupload dan presentasi kelompok di hari berikutnya. Pada hari ke2 dilanjutkan dengan kegiatan presentasi kelompok yang dilanjutkan dengan tanggapan dan masukan dari kelompok lainnya. Kegiatan diskusi kelompok berjalan lancar dan tiap kelo

1.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif

  Berikut ini merupakan Hasil Eksplorasi Konsep yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.3.a.4.2 Eksplorasi Konsep dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem. Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif Menurut saya yang menjadi informasi utama dalam bacaan dan video yang disajikan adalah kita harus memiliki visi untuk menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid dalam mewujudkan merdeka belajar. Dalam mewujudkan visi dapat dilakukan melalui sebuah pendekatan perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah yang membutuhkan waktu dan bersifat bertahap. Pendekatan yang kita gunakan adalah Inkuiri Apresiatif (IA). Inkuiri Apresiatif dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Inkuiri Apresiatif berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kek

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-5

Pada Kesempatan ini, saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Minggu ke-5 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4. Adapun model yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model 4C ⟮Connection, challenge, concept, change⟯. 1. Connection : Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak? Setelah mempelajari materi tentang nilai dan peran guru penggerak serta mengawai kegiatan mulai dari diri tentang perumusan visi guru penggerak, saya menyadari bahwa banyak sekali keterkaitan antara materi yang saya pejari dengan peran saya sebagai calon guru penggerak. Pembelajaran selama 1 minggu ini baik melalui LMS maupun secara virtual dengan instruktur memberikan saya pengalaman belajar yang luar biasa dalam melalukan ekplorasi konsep maupun menyusun keterkaitan antar materi, membuat kesimpulan serta menyusun aksi nyata terkait peran dan nilai guru penggerak yang telah dilakukan selama ini. Selain itu, mengawali kegiatan mulai dari diri pada modul 1.3 membe

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Visi Guru Penggerak

Image
Berikut ini merupakan Tulisan Mulai dari Diri - Visi Guru Penggerak yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.3.a.3 Mulai dari diri dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem.  Tugas pertama ini yaitu merumuskan visi kita sebagai guru penggerak melalui karya. Karya 1. Imajiku tentang Muridku di Masa Depan Karya 2. Merangkai mimpi lewat kata-kata: Melanjutkan tiap kalimat rumpang hingga menjadi satu kalimat atau satu paragraf utuh Karya 3. Mengartikulasikan visi kita tentang murid dan sekolah yang kita impikan dalam satu kalimat Berikut ini adalah hasil karya yang dibuat. Mulai dari diri Modul 1.3

1.2.a.10 Aksi Nyata - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Image
Sebagai tahapan terakhir dari siklus pembelajaran MERRDEKA pada Modul 1.2 Nilai dan peran guru Penggerak, Aksi Nyata merupakan ruang bagi CGP untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam satu rangkaian modul. Bagian ini diharapkan dapat menjadi proses pengembangan konsep yang sudah di dapatkan dengan implementasinya ke depan. Berikut ini adalah hasil karya aksi nyata modul 1.2 Nilai dan peran Guru Penggerak yang saya buat. Semoga Bermanfaat. Salam dan Bahagia Flip Book : Video Aksi Nyata :

1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Berikut ini merupakan Koneksi Antar Materi tantang Nilai dan Peran Guru Penggerak yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.2.a.9 Koneksi Antar Materi dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem Menumbuhkan Kembangkan Profil Pelajar Pancasila Melalui Peran dan Nilai Guru Penggerak Profil Pelajar Pancasila kaitannya dengan Peran dan Nilai Guru Penggerak Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk menuntun anak dalam menanamkan nilai kemanusian yang terwujud dalam profil pelajar Pancasila sehingga mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-ting

1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Image
Berikut ini merupakan Nilai dan Peran Guru Penggerak yang saya buat dalam bentuk infografis sebagai bagian dari tugas modul 1.2.a.7 Demonstrasi Kontekstual dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE-4

Image
Pada Kesempatan ini, saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Minggu ke-4 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4.  Adapun model yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model 7 yaitu Segitiga Refleksi. Segitiga puncak, segitiga hijau (kemampuan setelah belajar) : Saya akhirnya mampu mengidentifikasi nilai dan peran guru penggerak yang telah dan belum saya miliki, serta dapat merumuskan strategi penguatan nilai dan peran guru penggerak  kedepannya agar dapat lebih ditumbuh kembangkan guna mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila. Segitiga bawah kiri, segitiga kuning (yang dipahami setelah belajar) : Saya akhirnya memahami bahwa nilai dan peran guru penggerak merupakan hal yang sangat penting untuk diimplementasikan guna mewujudkan merdeka belajar dan Profil Pelajar Pancasila.  Segitiga bawah kanan, segitiga merah (perasaan setelah belajar): Saya merasa semakin tertantang dan termotivasi untuk mempelajari lebih mendalam terkait peran dan nilai guru penggerak untuk

1.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Berikut ini merupakan Tulisan Terbimbing tentang Nilai dan peran Guru Penggeran  yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.2.a.6 Refleksi Terbimbing dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem. REFLEKSI TERBIMBING - NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK 1.  Apa saja nilai diri saya? (yang terdapat pada bagian mulai dari diri) Nilai diri yang yang terdapat pada diri saya selama ini yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, mandiri dan kolaboratif. Rasa ingin tahu yang tinggi , s elama ini saya memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi , selalu merasa penasaran yang menimbulkan diri selalu ingin mengupgrade informasi. Mandiri merupakan hal yang penting dimana merasa tidak tergantung dengan orang lain setiap ada tugas apapun, merasa bertanggung jawab sehingga berusaha untuk mengerjakan sendiri. Kolaboratif , selalu ingin mencari inform asi, saling bertukar pengalaman dan pengetahuan sehingga memperoleh saran dan masukan yang bersifat

1.2.a.5.2 Ruang Kolaborasi - Unggah Tugas Nilai dan Peran Guru Penggerak

Kegiatan pada modul 1.2.a.5 merupakan kegiatan diskusi virtual dalam  Ruang Kolaborasi terkait Nilai dan Peran Guru Penggerak. Hasil dari diskusi kelompok dipresentasikan dan didiskusikan secara virtual melalui googlemeet yang difasilitasi langsung oleh fasilitator. berikut ini adalah media presentasi hasil diskusi Ruang Kolaborasi - Nilai dan Peran Guru Penggerak  yang dibuat kelompok saya. Microsoft PowerPoint - Modul 1.2.a.5 Ruang Kolaborasi Final

Jurnal Refleksi Minggu 3

Pada Kesempatan ini, saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Minggu ke-3 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4.  Adapun model yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 1.  Facts Pada minggu ini, pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem masih dilanjutkan dengan sisa materi modul 1.1 yaitu : Senin, 1 November 2021 diawali dengan kegiatan modul 1.1.a.9 Koneksi Antar Materi (Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara) dan Aksi Nyata (Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah). Disini saya meninjau ulang keseluruhan materi dari pembelajaran Modul 1.1 dan mencoba menemukan hubungan antar materi yang sudah dipelajari. Pada dasarnya saya didorong untuk memiliki kesadaran tentang pentingnya mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui pemahaman dan implementasi filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan dan pembelajaran.  Selasa, 2 November 2021 dilakukan kegiatan Aksi Nyata (P

1.2.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Diskusi Mandiri Eksplorasi Konsep

Berikut ini merupakan Tulisan Eksplorasi Konsep yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.2.a.4.1 Eksplorasi Konsep dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem. Menurut saya hubungan antara profil pelajar Pancasila dengan peran serta nilai guru penggerak saling berhubungan erat. Guru penggerak yang telah memahami dan menjiwai serta mampu menumbuhkan nilai-nilai Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid akan menguatkan karakter dan kopetensi yang telah dimiliki oleh guru tersebut. Dengan berbekal nilai-nilai tersebut seorang guru penggerak akan mampu menjalankan perannya baik sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas, menjadi coach dan mentor bagi guru lainnya, mendorong kolaborasi antar guru maupun menjadi pemimpin murid. Dengan kemampuan guru seperti hal ini sudah pasti mampu mewujudkan merdeka belajar dan akan dapat menjadi soritauladan dan penuntun bagi siswa dalam  mengembangkan kompetensi siswa maupun pengem

1.2.a.3. Mulai dari diri - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Image
Berikut ini merupakan Tulisan Mulai dari diri tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.2.a.3 Mulai dari diri dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem. Trapesium Usia ....... hidden....... Menurut saya peranan guru jika dikaitkan dengan trapesium usia adalah guru berperan dalam menemani tumbuh kembang anak di sekolah dan membentuk ingatan-ingatan pada diri siswa. Apa yang dilakukan oleh guru akan ditiru dan dilakukan oleh siswanya. Oleh karena itu, guru harus mampu menjadi panutan dan suritauladan yang baik, mampu memotivasi siswa dalam belajar dan menuntun minat dan bakatnya serta guru harus mampu mengajarkan pendidikan karakter dan budi pekerti kepada siswa. Peran guru yang diperlukan adalah guru yang mampu mengimplementasikan  semoyan “ Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dalam pendidikan. Dengan demikian harapannya akan tumbuh kesan positif pada diri siswa dalam proses bela

1.1.a.10. Aksi Nyata - Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah

Image
“PENERAPAN PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DI LINGKUNGAN KELAS DAN SEKOLAH” A. Latar Belakang Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga anak dapat mencapai titik keselamatan dan kebahagian yang setinggi - tingginya. Dalam hal ini menuntun bukan pada kodrat dasarnya tapi menuntun untuk memperbaiki tingkah lakunya. KHD juga mengingatkan bahwa dalam menuntun kodrat anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Dalam hal menuntun peserta didik, pendidik diibaratkan petani yang menanam padi. Dalam menanam padi menjadi beras yang unggul petani akan memiliki berbagai cara dan akan sabar mengurusnya. Sama halnya dengan pendidik dalam kegiatan pembelajaran guru harus memiliki banyak cara ,bersabar dan ikhlas untuk dapat menghasilkan generasi atau anak yang baik. Pendidikan menurut KHD juga bertujuan membentuk karakter anak. Budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehend

1.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Berikut ini merupakan Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.1.a.9 Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA Koneksi Antar Materi Raden Mas Soeryadi Soeningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta 2 Mei 1889. Beliau adalah salah satu tokoh penting dalam dunia pendidikan Indonesia.  Pendidikan Zaman Kolonial menjadi langkah  perjalanan pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan dan peran sekolah Taman Siswa sejak pendiriannya di tahun 1922. Menurut Ki Hajar Dewantara, “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk