Posts

Showing posts with the label Demonstrasi Kontekstual

3.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Tahap ke-5 dari alur MERRDEKA dalam mempelajari modul 3.3 adalah Demontrasi Kontekstual. Tahapan Demonstrasi Kontekstual kali ini bertujuan agar CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA dalam rangka menggalang dukungan, mengarahkan proses dialog, dan mendorong kolaborasi bersama murid, guru, kepala sekolah, atau anggota lain dalam komunitas sekolahnya. Berikut ini adalah ide prakarsa perubahan yang saya buat dalam bentuk rencana program yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA. Demikian hasil Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid, yang telah saya buat, semoga bermanfaat. Salam dan Bahagia.

3.2.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Tahap ke-5 dari alur MERRDEKA dalam mempelajari modul 3.2 adalah Demontrasi Kontekstual. Dalam Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini CGP diajak menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui penugasan mandiri dan menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang sekolahnya miliki dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai dengan peraturan negara. Berikut ini adalah pertanyaan - pertanyaan yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi aset atau kekuatan yang dimiliki beserta jawaban yang saya buat. Apa yang kami kuasai?  SMA Negeri 2 Amlapura merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Karangasem Bali. Sebagai peraih Wawasan Wiyata Mandala tingkat nasional pada tahun 1997, SMA Negeri 2 Amlapura terus berbenah baik di bidang akademik maupun non akademik. Berbagai prestasi SMA Negeri 2 Amlapura diraih baik tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan sampai Internasional. Banyak anak-anak di Kabupaten Karangasem ingin bersekolah di SMA Negeri 2 Am

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Image
Tahap ke-5 dari alur MERRDEKA dalam mempelajari modul 3.1 adalah Demontrasi Kontekstual. Dalam Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi CGP untuk menunjukkan pemahamannya mengenai keseluruhan materi. CGP diberi kesempatan untuk “membumikan” materi di modul ini dengan konteks lokal yang dihadapi. Untuk Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 kali ini, CGP diminta untuk membuat sebuah jurnal monolog (diskusi dengan diri sendiri). Jurnal ini dapat berupa blog-tulisan naratif maupun sebuah video atau audio yang merekam diri sendiri untuk menyampaikan sendiri konten berdurasi 3-5 menit, sesuai pertanyaan panduan berikut ini. Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda? Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran? Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa

2.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pendampingan dengan Pendekatan Coaching dalam Komunitas Sekolah

Image
Dalam sesi Demonstrasi Kontekstual kali ini, CGP diminta untuk melakukan praktik kegiatan coaching nyata di sekolah tempat CGP berasal sesuai dengan model TIRTA. Coachee dalam hal ini dapat merupakan murid atau rekan kerja yang hasilnya direkam dalam sebuah video berdurasi 20-30 menit. Dalam proses ini, saya mencoba mempraktikkan coaching model TIRTA dengan seorang rekan sejawat yang memiliki kendala dalam menemukan strategi pembinaan terhadap siswa yang berulangkali tidak aktif dalam proses pembelajaran daring. Berikut ini adalah video hasil rekaman praktik coaching yang saya lakukan. Dalam Video tersebut yang berperan sebagai coachee adalah Kadek Angri Setiawan, seorang guru BK di SMAN 2 Amlapura, dan saya sendiri berperan sebagai coach. Demikian hasil Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3 Coaching yang telah saya buat, semoga bermanfaat. Salam dan Bahagia.

2.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Tahap ke-5 dari alur MERRDEKA dalam mempelajari modul 2.1 adalah Demonstrasi Kontekstual. Dalam kegiatan Demonstrasi Kontekstual kali ini, CGP ditantang dan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi seorang pengambil risiko dalam mengimplementasikan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi untuk dimanfaatkan dalam mengatasi permasalahannya dalam pembelajaran utamanya untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, yang selanjutnya dituangkan dalam sebuah RPP berdiferensiasi. Selain membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi, VGP juga diharapkan dapat mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. Berikut ini adalah gambaran awal kasus yang saya jadikan dasar dalam penyusunan RPP. Saya mengajar di kelas XII MIPA1, XII MIPA2 dan XII MIPA 3 Jenjang SMA dengan jumlah siswa rata-rata 34 Orang. Salah satu kompetensi dasar yang ingin diajarkan di akhir semester 2 ini adalah : 3.10 Menganalisis karakteristik inti atom, radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, d

1.4.a.7. Demonstrasi Konstektual - Budaya Positif

Image
Pada kesempatan ini, saya mencoba untuk menyajikan hasil Demonstrasi Kontekstual - Budaya Positif yang telah saya buat sebagai bagian dari tugas modul 1.4.a.7 Demonstrasi Kontekstual dalam pembelajaran Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem. Pada pembelajaran Demonstrasi Kontekstual kali ini, CGP diajak menerapkan segitiga restitusi dalam menangani kasus siswa di sekolah. Sebelum melakukan praktek, CGP membuat skenario untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah. Berikut ini script yang saya buat dalam penerapan segitiga restitusi. Kasus 1 :  Kurang aktif mengikuti pembelajaran Daring karena waktunya lebih banyak digunakan untuk main game online Ilustrasi kasus. Wahyu adalah seorang siswa kelas XI MIPA. Berdasarkan hasil pemantauan dan log pembelajaran Fisika, Wahyu kurang begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran Daring, Dalam kegiatan Pembelajaran wahyu mengakses LMS tidak lebih dari 10 menit d