3.1.a.3. Mulai dari Diri-Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 Setelah menyelesaikan modul 2.3 serta menyelesaikan post tes modul 2, kali ini CGP telah memulai mempelajari Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Seperti biasa, mengawali kegiatan pembelajaran pada pendidikan Guru Penggerak dengan Alur MERRDEKA pada modul 3.1 adalah Mulai dari Diri.
Dalam kegiatan ini, CGP diajak untuk menggali ke dalam diri, mengenai pemahaman awal terkait Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran melalui survei.
Berikut ini adalah jawaban yang saya berikan atas survei tersebut.

Pertanyaan 1 :

Studi Kasus: 
Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?

Jawaban Saya :

Yang saya akan lakukan adalah mengajak wakasek kurikulum dan perwakilan guru mapel untuk berdiskusi dengan penerbit Y, serta mencoba mengkaji kebutuhan buku siswa, serta kesesuaian buku yang dijual tersebut. Jika buku yang ditawarkan sudah sesuai dan harganya tidak lebih tinggi dengan harga di pasaran maka saya akan memberikan kesempatan pada penerbit Y untuk memfasilitasi pengadaan buku tersebut. Namun jika berdasarkan kajian, buku tersebut kurang sesuai atau ada yang penerbit yang menawarkan dengan harga lebih murah namun kualitas dan konten sama, maka saya harus berani dengan tegas untuk menggunakan penerbit lainnya. Bila ada komisi ke sekolah, maka semua dana itu akan dikelola untuk kepentingan sekolah sesuai program yang telah ditetapkan. Terkait dengan ketua yayasan, saya akan mengatakan sesujurnya semua proses alur, praktik pemesanan buku yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum dan kebutuhan siswa.

Pertanyaan 2 :

Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?

Jawaban Saya :

Nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat saya bekerja adalah mengutamakan kepentingan bersama namun tidak melanggar peraturan yang berlaku. Nilai tersebut telah membentuk dan mengajarkan saya terutama dalam mengambil keputusan terutama yang menyangkut kepentingan orang banyak agar selalu mendiskusikan keputusan yang diambil serta selalu berpegang pada peraturan yang berlaku.

Pertanyaan 3 :

Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?

Jawaban Saya :

Pengalaman saya Ketika awal PTMT banyak siswa berkerumun antri memesan makanan di koperasi sekolah, setiap hari siswa makin banyak siswa yang memanfaatkan pergantian jam (diluar jam istirahat) untuk pergi ke koperasi sekolah dan kumpul bersama teman-temannya di depan ruang koperasi. Keadaan ini membuat saya merasa tidak nyaman dan khawatir karena di masa pandemi saat itu siswa makin tidak terkendali, protokol kesehatan nampak semakin diabaikan oleh siswa karena makin banyak siswa yang berkerumun, antre untuk membeli makanan. Disisi lain, keadaan ini juga mengganggu aktivitas pembelajaran dikelas karena sering siswa lambat masuk kelas saat pergantian jam, bahkan makin banyak siswa yang istirahat di luar jadwal. Disisi lain, petugas koperasi yang juga menjadi rekan kerja memiliki alasan membantu memfasilitasi kebutuhan makanan siswa karena paginya siswa tidak sempat menyiapkan makanan dari rumahnya. Selain itu pihak koperasi juga punya alasan untuk menjalankan perekonomian di sekolah guna dapat menggaji pegawai koperasi yang dilibatkan disana. Saya yang saat itu sebagai guru sekaligus wakasek kurikulum yang mengelola jalannya aktivitas pembelajaran di sekolah serta memastikan protokol kesehatan terlaksana dengan baik di lingkungan sekolah, mengambil inisiatif untuk mendiskusikan dengan rekan-rekan wakasek yang lainnya dan juga kepala sekolah dan beruhasa mencarikan solusi atas permasalahan tersebut dan memutuskan bahwa mulai saat itu koperasi ditutup.

Pertanyaan 4 :

Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu?

Jawaban Saya :

Saya pernah merasa ragu dengan keputusan yang saya ambil. Hal tersebut dikarenakan rasa bersalah dan tidak enak hati terhadap siswa maupun dengan rekan sejawat yang memperoleh dampak terhadap keputusan yang saya ambil.

Pertanyaan 5 :

Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Jawaban Saya :

  • Bagaimana langkah-langkah dalam mengambil keputusan yang tepat dan menguntungkan bagi semua pihak?
  • Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan yang tepat ?
  • Ketika dalam mengambil keputusan di tengah dilema yang dihadapi, mana yang harus dipilih, kebenaran atau kebaikan?

Pertanyaan 6 :

Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3. 1 ini?

Jawaban Saya :

Saya berharap, setelah mempelajari modul 3.1 ini bisa menjadi pengambil keputusan yang berbasis pemimpin pembelajaran.
Saya ingin dapat melakukan praktik keputusan yang mampu mengakomodir beragam kepentingan baik murid, diri sendiri maupun rekan sejawat dan lingkungan.

Demikian tanggapan yang saya buat dalam kegiatan mulai dari diri modul 3.1, semoga bermanfaat.
Salam dan Bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka