3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Setelah menyelesaikan kegiatan mulai dari diri, seperti biasa, bagian kedua dari kegiatan pembelajaran dengan Alur MERRDEKA pada modul 3.3 adalah Ekplorasi Konsep.
Melalui kegiatan ini, diharapkan :
  • CGP menunjukkan pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila.
  • CGP menunjukkan pemahaman apa yang dimaksud dengan suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) murid.
  • CGP menemukenali dan menganalisis elemen pilihan, kepemilikan, dan suara dalam beberapa contoh program/kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

Pertanyaan Pemantik

Menurut Bapak/Ibu, siapakah yang seharusnya memegang kendali terhadap proses pembelajaran murid?
Menurut Bapak/Ibu dalam hal apa saja dan sebagai apa murid dapat mengambil kendali dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah Bapak/Ibu?
Bagaimana peran dan keterlibatan murid dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat?

Setelah Bapak dan Ibu mengingat ulang pengalaman tentang keterlibatan Bapak/ibu dalam program/kegiatan pembelajaran di sekolah dahulu, selanjutnya mari kita cermati beberapa pertanyaan pemantik di atas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak perlu Bapak/Ibu tulis jawabannya. Jadikan pertanyaan-pertanyaan ini untuk memprovokasi pemikiran-pemikiran Bapak/Ibu di sepanjang pembelajaran 2 ini. Saat membaca materi yang diberikan di bagian ini, bapak/Ibu dapat senantiasa kembali lagi ke pertanyaan ini.

Berikut ini bahan ajar tentang Kepemimpinan Murid, serta Suara, Pilihan, dan Kepemilikan Murid.



Situasi 7

Video di situasi 7 menggambarkan tentang kegiatan komunitas belajar di SD Salam yang menggambarkan suasana pasar tradisional dengan murid yang berperan sebagai pedagang, penjual. Dengan kegiatan ini terlihat bagaimana suara, pilihan, dan kepemilikan murid didorong. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak bersama tayangan video berikut ini.




Refleksi

Setelah membaca beberapa situasi yang dideskripsikan di atas, lakukan refleksi dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Jenis Kegiatan atau program apakah yang dideskripsikan tersebut? Apakah intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler?Dalam setiap situasi, identifikasilah dibagian mana dan bagaimana guru mencoba mempertimbangkan ‘suara’; ‘pilihan’; dan ‘kepemilikan’ murid untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid. Jelaskan jawaban Bapak/Ibu.

Berikut ini adalah jawaban saya atas pertanyaan tersebut, sebagai refleksi hasil pembelajaran pada sesi ini.

Situasi 1 :

Pada situasi 1, kegiatan yang dideskripsikan adalah kegiatan ekstrakurikuler dimana kegiatan yang dilakukan adalah merancang layout kelas secara berkelompok untuk meningkatkan rasa kepemilikan murid dengan kelasnya dan meningkatkan kenyamanan mereka dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Voice terlihat ketika murid pada setiap kelompok yang ada diberikan tugas untuk mendiskusikan dan mempresentasikan layout yang mereka buat serta kelompok lain boleh bertanya tentang layout tersebut. Choice terlihat ketika murid-murid memilih layout mana yang akan digunakan di kelas dan Bu Dian menghargai pilihan terbanyak murid meskipun Bu dian merasa layout dipilih adalah layout yang “paling sulit untuk dilakukan dan paling tidak efektif”. Ownership terlihat pada antusiasme murid dalam kelompoknya merancang layout kelas demi kenyamanan mereka belajar lalu merefleksikan permasalahan yang ada sehingga mereka akhirnya mendapatkan layout yang paling efektif dan nyaman untuk mereka.

Situasi 2

Pada situasi 2 terdapat dua kegiatan; pertama kegiatan intrakurikuler dan ko-kurikuler. Voice terlihat ketika murid-murid mendiskusikan bagaimana pesawat sederhana bekerja, mengidentifikasi dan mempresentasikan permasalahan yang ingin mereka pecahkan dengan konsep “Pesawat Sederhana” dan juga terlihat dari beberapa solusi nyata dan orisinil dari murid terkait dengan tugas aksi nyata mereka di lingkungan masyarakat. Choice terlihat saat Pak Waluyo membebaskan murid untuk menentukan masalah, ide, rencana, inovasi solusi, dan eksekusinya untuk dikerjakan secara mandiri dengan dukungan Pak Waluyo sebagai guru, dan orang tua. Ownership muncul ketika semua siswa berusaha mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka serta memberikan kesempatan murid mengomunikasikan ide perbaikan balok start kolam renang.

Situasi 3

Pada situasi 3, kegiatan yang terjadi adalah kegiatan intrakurikuler. Voice terlihat saat kegiatan Google Meet, murid dilibatkan untuk memberikan ide kegiatan pada guru yang akan kemudian dimasukkan oleh guru dalam “Choice Board” di hari berikutnya dan juga ketika murid-murid melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan di hari sebelumnya. Choice terlihat ketika murid diperbolehkan untuk memilih kegiatan apa saja yang mereka ingin lakukan, mana kegiatan yang ingin dilakukan lebih dulu dan kapan mereka mau melakukannya. Sedangkan Ownership terlihat ketika murid-murid dilibatkan dalam kegiatan choice board dengan menggunakan atau mengamati hal-hal yang mereka temui dan mereka miliki di dalam dan sekitar rumah mereka seperti dapur, botol, kaos kaki mereka dan lain-lain.

Situasi 4

Pada situasi 4, yang terlihat adalah kegiatan ekstrakurikuler. Voice terlihat dari murid-murid mengungkapkan banyak sekali gagasan luar biasa tentang ragam aktivitas ekstrakurikuler yang dapat dilakukan di sekolah, Mereka juga mendiskusikan jadwal, sumberdaya yang diperlukan, dan pengorganisasiannya. Choice terlihat dari banyaknya pilihan ekstrakurikuler yang bisa dilakukan yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu kegiatan yang diajar oleh guru, dan untuk beberapa kegiatan yang tidak dapat diajarkan oleh guru, diajarkan oleh murid-murid dengan supervisi guru. Ownership terlihat dari ide OSIS untuk meminta agar murid yang menjadi pengajar kegiatan ekstrakurikuler tertentu dengan guru sebagai supervisornya dan anak OSIS juga bahkan mengajukan diri untuk membantu membujuk anak tersebut agar bersedia menjadi ‘guru’ untuk kegiatan ekstra kurikuler tersebut.

Situasi 5

Pada situasi 5, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan intrakurikuler. Voice terlihat dari murid mengidentifikasi potensi pakan ternak organik dari lingkungan dan masyarakat sekitar berikut permasalahannya, kemudian menawarkan solusi untuk mengembangkannya yang akan dipaparkan melalui presentasi. Choice terlihat dari para murid mencari, dan menguji coba berbagai sumber pakan organik di sekitar lingkungan mereka dan mengolahnya menjadi pakan ayam broiler. Ownership terlihat dari kegiatan murid mengajak masyarakat peternak broiler di sekitar sekolah untuk menggunakan pakan buatan mereka sehingga menghasilkan volume daging yang cukup untuk memasok daging ayam ke waralaba yang bekerja sama dengan mereka.

Situasi 6

Pada situasi 6, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan ekstrakurikuler karena dilakukan murid di luar jam belajar dengan tetap di bawah bimbingan dan pengawasan sekolah serta diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian murid. Voice terlihat ketika murid tersebut menyampaikan kepada gurunya gagasan untuk membuat mesin parut sederhana kemudian dilakukan diskusi bersama, dimana murid menyampaikan ide-ide dan mencari berbagai alternatif solusi agar mesin itu bisa bekerja dengan efektif dan efisien. Choice terlihat dari alternatif jenis alat, bahan, cara kerja mesin yang dapat membantu pekerjaan memarut kelapa. Ownership terlihat ketika murid tersebut membuat 2 mesin sederhana untuk memarut kelapa dan menyerahkan kepada ketua lingkungan setempat. Hal ini diapresiasi dan ketua lingkungan meminta mereka untuk berbagi keterampilan membuat mesin pemarut kelapa sederhana kepada pemuda di Karang Taruna lingkungan.

Situasi 7

Pada situasi 7, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan ko-kurikuler yang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman lebih terhadap materi pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di kelas seperti proses struktur pasar, relasi, fungsi nyata ekonomi (jual beli, penukaran mata uang, rugi laba, dll) melalui kegiatan Pasar Tradisional Senin Legi yang diadakan setiap 35 hari sesuai dengan penanggalan Jawa. Voice terlihat dari ide peran yang diambil siswa tentang peran apa saja yang ada di sebuah pasar, fungsi pasar apa saja, struktur pasar, aktifitas pasar dll. Choice terlihat dari pilihan peran yang bisa diperankan murid di pasar tersebut dan aktifitas atau barang apa saja yang bisa mereka pilih untuk diperjualbelikan. Ownership terlihat dari keseriusan murid dalam melaksanakan program dan peran mereka di Pasar Tradisional Senin Legi dan juga melaksanakan fungsi pasar secara nyata yaitu media kalkulasi yang riil, membangun relasi dan berkomunikasi.



Demikian materi yang disajikan dalam ekplorasi konsep dan hasil analisa saya terhadap situasi yang disajikan dalam bahan ajar tersebut.
Semoga bermanfaat.
Salam dan Bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka