3.2.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 21

Pada Kesempatan ini, saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Minggu ke-21 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4. Adapun model yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model 5R ⟮Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing

1. Reporting

Kegiatan pembelajaran minggu ke-21 ini merupakan kegiatan minggu ke-2 dalam mempelajari modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya.
Mengawali kegiatan pada minggu ini, selasa 17 Mei 2022, adalah Ruang Kolaborasi sesi Presentasi. Dalam ruang kolaborasi ini, CGP melakukan presentasi dan berbagi informasi tentang aset yang dimiliki di daerah sekitarnya serta strategi pemanfaatannya untuk sekolah.
Rabu, 18 Mei 2022, CGP mengikuti kegitan Refleksi terbimbing. Dalam kegiatan ini CGP diminta untuk merefleksikan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dengan menjawab pertanyaan reflektif pada LMS.
Kamis, 19 mei 2022, CGP mengikuti sesi demonstrasi kontekstual. Dalam sesi ini, CGP diajak menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui penugasan mandiri dan menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang sekolahnya miliki dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai dengan peraturan negara.
Pada akhir minggu ini, Jumat, 20 Mei 2022, saya juga mengikuti kegiatan lokakarya 5 dengan tema Guru Pemimpin Pembelajaran. Dalam kegiatan ini kami berbagi dan refleksi proses pembelajaran berpihak pada murid, refleksi keberhasilan dan kegagalan proses praktik mengajar, refleksi hasil belajar dan rencana peningkatan, pemetaan sumber daya dan rencana pengembangan pembelajaran CGP, pemetaan sumber daya sekolah untuk menyusun program sekolah.

2. Responding

Dari peristiwa terjadi pada minggu ini saya merasa sangat bersyukur bisa mengukuti kegiatan dengan baik, merasa senang dan bahagia serta tetap bersemangat mengikuti setiap sesinya, karena banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan tentang pengelolaan dan pemetaan aset baik yang dimiliki daerah sekitar maupun sekolah untuk dapat dimanfaatkan sebagai modal dalam melaksanakan pembelajaran yang berdampak bagi murid.

3. Relating

Dari pembelajaran yang saya lakukan di LMS maupun kegiatan kolaborasi dan lokakarya, banyak hal yang sudah dapatkan. Dengan mempelajari modul 3.2 ini, saya semakin tersadarkan bahwa menggunakan pendekatan berbasis masalah membuat kita hanya fokus pada penyelesaian masalah yang dihadapi tanpa memandang kekuatan yang dimiliki siswa maupun sekolah sehingga hasilnya kurang optimal dalam pengembangan sekolah. Pengelolaan sekolah berbasis aset/kekuatan sangat penting untuk dilakukan guna mewujudkan pendidikan ke arah yang lebih baik sesuai visi, misi yang telah dibuat. Banyak sekali aset-aset yang ada di lingkungan sekolah maupun daerah yang dapat dikelompokkan kedalam 7 aset yang seharusnya dapat dijadikan kekuatan dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang pendidikan di sekolah ke arah yang lebih baik.

4. Reasoning

Selama mempelajari modul ini, saya telah mendapat banyak pengalaman dan perubahan dalam diri. Saya merasa semakin tersadarkan bahwa pola pikir berbasis masalah yang selama ini sering dilakukan hanya membuat kita fokus mencari bantuan/solusi untuk menutupi kekurangan tersebut. Sudah saatnya kita mengubah pola pikir dengan meninggalkan pola pikir berbasis masalah menjadi pola pikir berbasis kekuatan. Menggunakan pola pikir pendekatan berbasis aset/kekuatan dapat membuat kita lebih fokus pada aset dan kekuatan yang dimiliki sekolah dan lingkungan sekitarnya untuk dapat dimanfaatkan dan diorganisir dengan baik untuk mendukung pengembangan sekolah ke arah yang lebih baik.
Dalam merencanakan suatu kegiatan/program yang berdampak pada murid, kita harus mulai memetakan 7 aset yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung program yang telah kita susun.

5. Reconstructing

Rencana Alternatif yang bisa dilakukan dalam menghadapi kejadian serupa dimasa mendatang adalah mencoba menerapkan pola pikir berbasis aset dan mulai memandang sekolah dari sudut pandang potensi, kekuatan, kelebihan, dan aset yang dimiliki. Pengembangan sekolah yang ramah anak, merdeka belajar, dan mengoptimalkan pengembangan potensi murid akan dilakukan dengan berfokus pada hal positif yang dimiliki, seperti aset, kekuatan, dan potensi sekolah.


Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-21 ini saya buat, semoga bermanfaat.
Salam dan Bahagia

Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka