3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Nilai-nilai Kebajikan Universal

Seperti biasa, bagian kedua kegiatan pembelajaran pada alur MERRDEKA adalah Ekplorasi Konsep. Pada kegiatan Eksplorasi Konsep, Pada bagian ini, CGP dapat mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dalam lingkungan pribadi maupun kerjanya, mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati dan diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika. CGP juga diajak untuk memilih satu dari empat kasus tentang pengambilan keputusan yang mengandung dilema, meminta tanggapan rekan sejawat, kemudian menganalisisnya. 

Berikut ini adalah materi yang disajikan dalam Eksplorasi Konsep serta jawaban yang saya buat berdasarkan hasil ekplorasi konsep yang dilakukan dalam proses pembelajaran.


2.1 Nilai-nilai Kebajikan Universal

Nilai-nilai kebajikan universal

Di bawah ini ada beberapa contoh nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati beberapa institusi:

1. IBO Primary Years Program (PYP)

Sikap Murid:
  • Toleransi
  • Rasa Hormat
  • Integritas
  • Mandiri
  • Menghargai
  • Antusias
  • Empati
  • Keingintahuan
  • Kreativitas
  • Kerja sama
  • Percaya Diri
  • Komitmen

2. Sembilan Pilar Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF):

  • Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
  • Kemandirian dan Tanggung jawab
  • Kejujuran (Amanah), Diplomatis
  • Hormat dan Santun
  • Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
  • Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
  • Kepemimpinan dan Keadilan
  • Baik dan Rendah Hati
  • Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
3. Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills)

Keterampilan Hidup
  • Dapat dipercaya
  • Lurus Hati
  • Pendengar yang Aktif
  • Tidak Merendahkan Orang Lain
  • Memberikan yang Terbaik dari Diri
Petunjuk Hidup
  • Peduli
  • Penalaran
  • Bekerja sama
  • Keberanian
  • Keingintahuan
  • Usaha
  • Keluwesan/Fleksibilitas 
  • Berorganisasi 
  • Kesabaran 
  • Keteguhan hati 
  • Kehormatan 
  • Memiliki Rasa humor 
  • Berinisiatif 
  • Integritas 
  • Pemecahan Masalah 
  • Sumber pengetahuan 
  • Tanggung jawab 
  • Persahabatan
4. The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba):
  • Empati 
  • Suara Hati 
  • Kontrol Diri 
  • Rasa Hormat 
  • Kebaikan 
  • Toleransi 
  • Keadilan

Tugas 2.1

Setelah Anda membaca nilai-nilai kebajikan dari keempat institusi tadi, sekarang pilihlah salah satu yang menurut Anda paling menarik, bandingkan dengan nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip yang Anda miliki di sekolah Anda. Adakah suatu perbedaan atau persamaan? Kemudian pikirkan bagaimana nilai-nilai kebajikan yang Anda pilih dapat disampaikan dalam pengajaran atau kira-kira bagaimana program pendalaman terhadap nilai-nilai kebajikan tersebut dapat disampaikan kepada murid-murid di sekolah Anda?

Jawaban Saya :
Nilai kebajikan yang paling menarik menurut saya adalah Sembilan Pilar Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF), karena Sembilan Pilar Karakter IHT ini merupakan sebuah konsep dasar untuk bisa mambangun manusia berkarakter, cerdas, dan kreatif, dimana setiap pilarnya terdiri dari kumpulan nilai-nilai karakter sejenis. Semua nilai-nilai kebajikan tersebut sudah ditanamkan secara implisit dan terintegrasi dalam pembelajaran dan kegiatan di sekolah, dalam keseharian siswa, interaksi antar siswa, interaksi antara siswa dan guru, dan kegiatan lainnya baik di dalam maupun di luar sekolah. Nilai kebajikan yang tertuang dalam Sembilan Pilar Karakter IHT tersebut sangat penting dimiliki oleh seluruh warga sekolah dalam mewujudkan murid yang berkarakter, cerdas dan kreatif. Dalam proses pembelajaran guru perlu memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana nilai-nilai tersebut dapat bermanfaat dan diwujudkan dalam mengambil keputusan maupun dalam berinteraksi dengan tuhan, lingkungan, warga sekolah dan masyarakat.

2.2 Bujukan Moral dan Dilema Etika

Perbedaan antara dilema etika dengan bujukan moral

Tugas 2.2

Setelah mempelajari perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral,
sekarang Anda diminta untuk membaca kembali kasus di sekolah Anda masing-masing yang telah Anda tulis di akhir pembelajaran Mulai dari Diri, kemudian buatlah analisis apakah itu termasuk dilema etika atau bujukan moral dan sebutkan alasannya.

Jawaban Saya :
Kasus yang saya hadapi pada situasi tersebut (Mulai dari Diri ) adalah dilema etika. Dimana pada situasi tersebut saya membawa dilema benar dan benar. Secara aturan saya benar menghentikan kerumunan dan aktivitas di koperasi agar protokol kesehatan terjaga, situasi pembelajaran kondusif dan tidak menimbulkan dampak baru di masa pendemi covid-19 sebagaimana telah disepakati dan termuat dalam juknis PTMT. Disisi lain saya juga benar jika membiarkan murid datang ke koperasi memesan makanan, karena siswa tidak membawa makanan dari rumah, sementara dalam waktu tersebut siswa perlu memenuhi kebutuhan hidupnya, serta dapat memberikan peluang pada koperasi menambah penghasilan demi memenuhi kebutuhan pendanaan dalam penggajian tenaga koperasi.

Empat Paradigma Dilema Etika

Silahkan Anda cermati artikel mengenai empat paradigma dilema etika berikut.

Empat Paradigma Dilema 

Etika Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. 
Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. 
Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 
  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community). 
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy). 
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty). 
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). 
Secara lebih rinci, berikut adalah penjelasan dari keempat paradigma tersebut: 

Individu lawan masyarakat (individual vs community) 
Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar. 
“Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah kelompok keluarga, atau keluarga Anda. 
Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok. 

Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 
Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain. 
Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata). Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan (kebaikan) Misalnya ada peraturan di rumah Anda harus ada di rumah pada saat makan malam. Misalnya suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang teman membutuhkan bantuan Anda. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan malam, atau haruskah orang tua Anda membuat pengecualian? 

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 
Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya. 
Pada jaman perang, tentara yang tertangkap kadang harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya kepada pihak musuh atau tetap setia kepada teman tentara yang lain. Hampir dari kita semua pernah mengalami harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya atau melindungi teman (saudara) yang dalam masalah. Ini adalah salah satu contoh dari pilihan atas kebenaran melawan kesetiaan. 

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) 
Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. 
Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya: Mereka harus memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan seberapa banyak untuk ditabung nanti. Pernahkah Anda harus memilih antara bersenang-senang atau melatih instrumen musik atau berolahraga? Bila iya, Anda telah membuat pilihan antara jangka pendek melawan jangka panjang.

Video Dilema 1

Simaklah video dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya.

Pertanyaan :
Siapa yang menghadapi dilema?
Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ... karena ...
Tapi benar juga jika dia ... karena ...
Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?
Dilema .... lawan ...
Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa?

Jawaban Saya :

(1) Yang menghadapi dilema adalah Pak Tono. 
(2) Pak Tono menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika dia pergi mengikuti wawancara karena sudah membuat janji, dan benar pula jika harus membatalkan wawancara demi mengantar ayahnya berobat sebagai wujud kasih sayang, peduli dan tanggung jawab. 
(3) Paradigma dilema etika yang terjadi adalah kebenaran lawan kesetiaan dan rasa keadilan lawan rasa kasihan. 
(4) Dalam kasus yang dihadapi Pak Tono, berlaku dua paradigma dilema yaitu kebenaran lawan kesetiaan dan rasa keadilan lawan rasa kasihan. Pertama : Jika pak Tono mengikuti wawancara, maka dia melakukan kebenaran dengan menepati janji untuk wawancara. Jika ia mengantar bapaknya berobat merupakan wujud kesetiaan pada orang tuanya. Kedua : Jika pak Tono mengikuti wawancara, maka dia melaksanakan keadilan dalam menjalankan kesepakatan yang dibuat. Jika mengantar ayahnya maka mengikuti rasa kasihan dimana bapaknya memerlukan bantuan untuk berobat.

Video dilema 2

Simaklah video dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya.
Pertanyaan :
Siapa yang menghadapi dilema?
Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ... karena ...
Tapi benar juga jika dia ... karena ...
Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?
Dilema .... lawan ...
Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa?

Jawaban Saya :

(1) Yang menghadapi dilema adalah Bu Hani. 
(2) Bu Hani menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika dia mewajibkan Made tetap membayar denda untuk memberikan rasa keadilan pada semua siswa, namun tindakannya benar juga jika Bu Hani membuat pengecualian, karena keadaan Made yang tidak mampu membayar denda maupun membayar ongkos kirim pos. 
(3) Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan. 
(4) Pada situasi yang dihadapi Bu Hani, hanya berlaku satu paradigma dilema etika, yaitu Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan.

Video Dilema 3

Simaklah video dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya.
Pertanyaan :
Siapa yang menghadapi dilema?
Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ... karena ...
Tapi benar juga jika dia ... karena ...
Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?
Dilema .... lawan ...
Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa?

Jawaban Saya :

1) Yang menghadapi dilema adalah Pak Budi. 2) Pak Budi menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika dia jujur menyampaikan bahwa pak Bambang mengajar les privat, dan benar pula jika Pak Budi merahasiakannya sebagai wujud kesetiaan kepada sahabatnya. 3) Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Kebenaran lawan Kesetiaan. 4) Pada situasi yang dihadapi pak Budi, dapat berlaku dua paradigma dilema etika, yaitu Kebenaran lawan Kesetiaan dan Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan. Pertama: Jika pak Budi menyampaikan kepada kepala sekolah, dia berlaku benar karena pak budi telah bersikap jujur, dan jika merahasiakannya, dia juga benar karena setia kepada sahabat. Kedua : Jika pak Budi menyampaikan kepada kepala sekolah, berarti pak Budi berlaku adil pada aturan yang telah dibuat sekolah, dan jika merahasiakannya, pak Budi menunjukan rasa kasihan, kebaikan, dan kemanusiaan karena pak Bambang sedang memerlukan biaya persalinan untuk istrinya.

Video dilema 4

Simaklah video dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya.
Pertanyaan :
Siapa yang menghadapi dilema?
Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ... karena ...
Tapi benar juga jika dia ... karena ...
Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?
Dilema .... lawan ...
Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa?

Jawaban Saya :

1) Yang menghadapi dilema adalah tiga murid yang bermain bola. 2) Ketiga siswa menghadapi dua kebenaran, yaitu benar jika mereka mengikuti penggalangan dana karya wisata sebagaimana telah disepakati, dan benar pula jika mereka bermain bola bersama temannya untuk menikmati udara yang cerah dan bersolidaritas dengan teman-temannya. 3) Paradigma dilema etika yang terjadi adalah Jangka Pendek lawan Jangka Panjang. 4) Pada situasi yang dihadapi ketiga murid tersebut hanya berlaku satu paradigma dilema etika, yaitu Jangka Pendek lawan Jangka Panjang. Dengan bermain bola bersama teman-temannya, murid melakukan yang terbaik untuk jangka pendek yang berlaku saat itu, yaitu menikmati udara yang cerah, dan membangun solidaritas dengan teman-temannya. Dengan mengumpulkan dana untuk kegiatan karya wisata, ketiga murid melakukan yang terbaik untuk jangka panjang yaitu untuk menyiapkan masa depan dengan menambah pengetahuan dan keterampilannya dalam kegiatan karya wisata.

3 Prinsip Dilema Etika

Silakan cermati video yang berisi penjelasan mengenai tiga prinsip pengambilan keputusan dengan unsur dilema etika ini.

Apa pemahaman Anda dari video prinsip dilema etika di atas, adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor?

Jawaban Saya :

Ketiga prinsip dilema etika yang terdapat pada video masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, namun penerapan dilema etika tersebut nampak sangat sulit untuk diterapkan ketiganya secara bersamaan dalam pengambilan satu keputusan, sehingga pengambil keputusan tentunya hanya dapat menerapkan salah satu prinsif tersebut sesuai situasi yang sedang dihadapi saat itu. Pertanyaan saya, mungkinkah ketiga prinsip dilema etika tersebut diterapkan pada saat pengambilan satu keputusan ? jika memungkinkan bagaimana cara pengambilan keputusan dengan ketiga prinsip tersebut secara bersamaan ? Jika tidak memungkinkan, bagaimana cara mengambil mengambil keputusan yang terbaik tanpa melanggar prinsip-prinsip yang ada ?

 




Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka