2.3.a.10.3. Jurnal Refleksi - Minggu 16

Pada Kesempatan ini, saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Minggu ke-16 Pendidikan Calon GuruPenggerak Angkatan 4. Adapun model yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah model Driscoll. Model ini terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1) WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)
2) SO WHAT? ⟮Analisis dari peristiwa yang terjadi⟯
3) NOW WHAT? (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)

Berikut ini adalah jurnal Refleksi Minggu ke-16 yang saya buat :

1) WHAT ?

Pembelajaran pada minggu ini masih berada pada pembahasan modul 2.3 tentang Coaching. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada minggu ini terdiri atas kegiatan Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Konstekstual dilanjutkan dengan kegiatan Elaborasi pemahaman bersama Instruktur. Dalam kegiatan Refleksi terbimbing, CGP dimintan untuk memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi pemahaman sebelum dan sesudah mempelajari modul, hal yang perlu ditingkatkan, kendala, dan upaya dalam menghadapi kendala. Dalam Kegiatan Demonstrasi Konstekstual, CGP diminta untuk melakukan praktik kegiatan coaching nyata di sekolah tempat CGP berasal sesuai dengan model TIRTA. Dalam proses ini, saya mencoba mempraktikkan coaching model TIRTA dengan seorang rekan sejawat yang memiliki kendala dalam menemukan strategi pembinaan terhadap siswa yang berulangkali tidak aktif dalam proses pembelajaran daring. Dalam kegiatan Elaborasi pemahaman, saya bersama CGP lainnya melakukan kegiatan diskusi bersama instruktur untuk memperdalam pemahaman terkait coaching.

2) SO WHAT ?

Selama kegiatan pembelajaran yang saya ikuti minggu ini, saya merasa bersyukur karena masih mampu mengikuti semua tahapan pembelajaran dengan baik ditengah-tengah padatnya kegiatan yang dilakukan baik di sekolah, dirumah maupun dimasyarakat. Suasana pembelajaran yang gembira, Bahagia, kolaboratif dan interaktif telah memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan baru utamanya, bagaimana Coaching dapat diterapkan dengan tujuan menemukan solusi dari potensi yang dimiliki seorang Coachee. Kemudian mendapat pengetahuan tentang teknik tirta juga pengetahuan tentang perbedaan Mentor, Konseling dan Coaching. Saya merasakan dampak yang luar biasa setelah mempelajari modul ini Modul ini. Dari kegiatan penerapan Coaching pada rekan rejawat saya mendapatkan pengalaman baru dimana saya menjadi termotivasi untuk menambah ilmu pengetahuan agar dapat cepat membuat pertanyaan efektif ketika melakukan coaching. Dalam ruang elaborasi pemahaman bersama instruktur saya juga mendapat pengalaman menarik untuk menerapkan coaching dalam berbagai situasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan saya dalam berkomunikasi.

3) NOW WHAT?

Pengalaman belajar yang saya dapatkan minggu ini merupakan modal dasar pengetahuan untuk melakukan perubahan untuk dapat membantu siswa atau rekan sejawat dalam menemukan dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Melihat begitu pentingnya peran coaching dalam pendidikan, membuat saya memiliki semangat baru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi asertif yang saya miliki, terutama bagaimana cara menjadi pendengar yang aktif, bertanya efektif ketika melaksanakan coaching, juga bagaimana saya dapat memberikan umpan balik positif sehingga coachee dapat menemukan sendiri solusi dari masalahknya dengan menggali potensi yang dimiliki. Untuk menambah dan memperkuat pemahaman tentang coaching serta praktik coaching di lingkungan nyata di kelas/sekolah, saya mendapatkan tambahan informasi tersebut dari instruktur, teman-teman CGP lainnya, Kepala sekolah dan Internet.

Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-16 yang saya susun. Semoga Bermanfaat.

Salam dan Bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka