1.4.a.5. Ruang Kolaborasi
Kasus 3.
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?” Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Gak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab, “Gimana sih Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Gak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
Pertanyaan :
- Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?
- Kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar?
- Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya?
- Posisi kontrol yang diambil oleh Ibu Dani adalah : Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah
- Kebutuhan yang diperlukan oleh Fajar adalah : Cinta dan kasih sayang , Kebebasan, Kesenangan
- Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, yang akan dilakukan atau dikatakan Oleh Ibu Dani, misalnya : "Fajar, apa yang sudah kamu lakukan ? ", "Apakah yang kamu lakukan saat ini sesuai dengan kesepakatan kelas kita?", "Fajar, Jika kamu melakukan hal tersebut, tahukah kamu apa konsekuensinya?"
Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Kepala Sekolah, Ibu Suti menanyakan Dino tentang Keyakinan Sekolah yang telah disepakati, yaitu tentang sikap saling menghormati. Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, apa kebutuhan Anto dalam peristiwa ini? Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah dia bersedia menjahitkan kembali ketiga kancing Anto tersebut? Kesal, Dino menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau gimana menjahit pak.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino menyetujui dan sepanjang siang itu belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir terlihat pada jam pulang sekolah kedua anak laki-laki tersebut sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
Pertanyaan :
- Nilai kebutuhan apa yang diperlukan oleh Dino?
- Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh kepala sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?
- Dalam kasus tersebut di atas siapa yang dikuatkan, siapa yang mengaitkan ke keyakinan yang lebih tinggi, serta siapa yang dipuaskan? Coba Anda jelaskan jawaban Anda.
Jawaban Kasus 4
- Nilai kebutuhan apa yang diperlukan oleh Dino : Kekuasaan
- Posisi kontrol yang dipraktikkan oleh Ibu Suti : MANAGER
Hal ini ditunjukkan oleh :
Adanya komunikasi semua pihak, Menanyakan keyakinan sekolah pada Dino, Menanyakan kebutuhan Anto saat itu, Memberi kesempatan pada Dino untuk memperbaiki kesalahan, Membimbing murid untuk dapat mengatur dirinya, menyelesaikan tanggung jawabnya, dan mengembalikan murid pada kelompoknya - Yang dikuatkan dalam kasus ini adalah Dino, karena dari kesalahan itu Dino bisa bertanggung jawab dengan menjahit kembali kancing baju Anto. Dino juga dilatih menjadi manajer bagi dirinya sendiri dengan menyadari akan kesalahan yang dibuatnya dan dengan tulus bisa menunjukkan perubahan mengakui kesalahan dan menebusnya.
Yang mengaitkan keyakinan yang lebih tinggi adalah Bu Suti, karena Bu Sutilah yang memberikan ruang kepada Dino berubah melalui bimbingannya, memberikan waktu untuk memperbaiki kesalahan dengan bertanggung jawab atas perilakunya melalui pertanyaan yang menggugah Dino untuk bisa melakukannya dan membangun rasa percaya diri pada Dino sehingga perubahan sikap menjadi lebih baik yang berasal dari diri sendiri.
Yang dipuaskan dalam kasus ini adalah : Anto, Dino, Bu Suti dan Pak Irfan. Anto puas akhirnya ia tak dimarahi ibunya karena bajunya sudah diperbaiki. Dino puas karena akhirnya bisa lebih menyadari tanggung jawab akibat perilakunya. Bu Suti dapat melakukan posisi Kontrol Manajer yaitu sebagai mentor berbuat sesuatu bersama murid, membantu murid mengatur dirinya sendiri melalui bimbingan yang mengarahkan murid menunjukkan perubahan tingkah laku. Pak Irfan pasti senang karena usahanya membantu Dino belajar menjahit akhirnya berhasil
Demikian Analisis Kasus pada Ruang Kolaborasi yang kami buat. Semoga Bermanfaat.
Salam dan Bahagia.
Comments
Post a Comment