1.4.A.10. AKSI NYATA – BUDAYA POSITIF

MEMBANGUN KESEPAKATAN KELAS UNTUK MENUMBUHKAN DISIPLIN POSITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN 

A. Latar Belakang

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kemerdekaan menjadi isu kritis dalam Pendidikan karena menyangkut usaha untuk memerdekakan hidup lahir dan hidup batin manusia agar manusia lebih menyadari kewajiban dan haknya sebagai bagian dari masyarakat sehingga tidak tergantung kepada orang lain dan bisa bersandar atas kekuatan sendiri.

Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini yaitu Merdeka Belajar untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila yaitu 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 3) Berkebinekaan global; 4) Bernalar kritis; dan 6) Kreatif.

Guna dapat menumbuhkan karakter baik pada diri anak sehingga terwujudnya profil pelajar pancasila, seorang guru harus mampu melaksanakan peran guru penggerak, meliputi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

Guru penggerak harus mampu menjadi agen perubahan dari dirinya sendiri terlebih dahulu, yaitu dengan mulai menanamkan nilai-nilai guru penggerak diantaranya mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai guru penggerak ini berfungsi sebagai standar bagi guru dalam mengambil ke posisi khusus dalam suatu masalah, menggunakannya sebagai bahan evaluasi dalam mengambil keputusan, berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku guru penggerak dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai agen perubahan, sorang guru penggerak harus bisa mengambil tindakan secara inisiatif untuk melakukan perubahan pada siswa yang diajarnya. Perubahan yang dimaksud harus juga seiring dengan tujuan pendidikan nasional saat ini yaitu mewujudkan siswa yang berprofil pancasila melalui proses pembelajaran yang merdeka (merdeka belajar) sesuai dengan filosofi pendidikan KHD. Dalam mewujudkan hal tersebut, seorang guru penggerak diharapkan mampu merumuskan murid dimasa depan seiring dengan tujuan pendidikan nasional serta menjadikannya sebagai visi untuk selanjutkan diwujudkan dalam kegiatan aksi nyata.

Untuk dapat terlaksananya visi dengan baik utamanya dalam mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, tentunya sekolah harus mampu menjadi taman yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman serta suasana yang kondusif bagi warga sekolah. Guna mewujudkan hal tersebut, sekolah harus mampu menumbuhkan budaya positif. 

Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Budaya positif adalah salah satu ciri dari sekolah yang menanamkan karakter pada anak.

Salah satu bentuk budaya positif yang dikembangkan di sekolah adalah menerapkan Disiplin Positif. Disiplin Positif adalah sebuah pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan murid untuk menjadi pribadi dan anggota dari komunitas yang bertanggung jawab, penuh hormat, dan kritis. Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang penting dengan cara yang sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orangtua, guru dan lainnya). Disiplin positif bertujuan untuk bekerja sama dengan siswa dan tidak menentang mereka. Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif untuk mempromosikan perilaku yang baik.

Dalam penerapan disiplin positif, ada banyak faktor yang mempengaruhi siswa melakukan hal tersebut, karena pada dasarnya manusia memiliki Motivasi Perilaku Manusia. Menurut Diane Gossen 3 alasan motivasi perilaku manusia, yaitu :

  1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
  2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
  3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

Langkah awal yang dilakukan untuk menciptakan disiplin positif sebagai bagian dari budaya positif adalah dengan membuat kesepakatan kelas, dimana kesepakatan kelas ini berisi aturan-aturan yang membantu guru dan siswa bekerja sama dalam membentuk kegiatan pembelajaran yang efektif. Kesepakatan kelas bukan hanya berisi harapan guru terhadap siswa, tetapi juga harapan siswa kepada guru dan terhadap kelasnya sehingga kesepakatan kelas harus dirancang bersama antara guru dan siswa. Kesepakatan kelas harus disusun dengan jelas sehingga mudah dipahami, menggunakan kalimat positif, dan dikembangkan secara berkala.

B. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

  • Menciptakan suasana kelas yang yang saling berinteraksi antara guru dan murid, dengan memberikan siswa ruang untuk mengekspresikan keinginan mereka agar mereka belajar dengan suasana menyenangkan dan aktif sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif.
  • Mewujudkan disiplin positif siswa melalui pembentukan kesepakatan kelas yang sudah dibuat bersama, agar mereka mampu mendisiplinkan diri dan bertanggung jawab dengan peraturan yang mereka buat sendiri, serta mampu memenuhi konsekuensi dari aturan yang telah disepakati tersebut, dengan menghargai mereka sendiri dan orang lain.
  • Melaksanakan budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan karakter baik pada siswa seperti saling menghargai, bertanggungjawab, berakhlak baik, aktif dan bekerjasama.

C. Tolok Ukur

Adapun tolok ukur keberhasilan kegiatan ini sebagai berikut:

  • Dapat mengakomodir pendapat, ide, harapan serta kreatifitas dalam menyusun kesepakatan kelas.
  • Terjalin suasana dua arah yang aktif antara guru dan murid
  • Terbentuknya kesepakatan kelas yang disusun dan dikembangkan bersama oleh guru dan murid.
  • Terwujudnya disiplin positif pada siswa dengan melaksanakan kesepakatan kelas tersebut dengan sadar tanpa paksaan.

D. Linimasa tindakan yang akan dilakukan

  • Menyusun rencana tindakan aksi nyata (Minggu 3 Desember 2021)
  • Mensosialisasikan rencana tindakan pada kepala sekolah dan rekan guru lainnya (Minggu 4 Bulan Desember 2021)
  • Menyusun kesepakatan kelas (Minggu 1 Bulan Januari 2022)
  • Melaksanakan Disiplin Positif secara konsisten dalam kegiatan sehari-hari sebagaimana telah disepakati dalam kesepakatan kelas yang telah disusun (Mulai Minggu 2 Bulan Januari 2022)
  • Mendokumentasikan kegiatan aksi nyata (Mulai Minggu 4 Desember)
  • Melakukan Evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan aksi nyata (Minggu 4 Bulan Januari 2022).

E. Dukungan yang dibutuhkan

Untuk dapat mewujudkan rancangan tindakan aksi nyata, saya tidak dapat melakukan sendiri, oleh karena itu dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan diantaranya kepala sekolah, siswa, wakasek, rekan guru, Wali kelas, BK, orang tua siswa dan juga dukungan sarana prasarana.

F. Deskripsi Aksi Nyata

Langkah awal yang saya ambil adalah dalam pelaksanaan aksi nyata ini adalah mendiskusikan rancangan kegiatan aksi nyata dengan kepala sekolah dan rekan sejawat serta memberikan sosialisasi pentingnya membuat kesepakatan kelas kepada wali kelas dan rekan-rekan guru pada kegiatan MGMP sekolah. Kepala sekolah, rekan-rekan guru serta wali kelas sangat antusias dan setuju untuk menyusun kesepakatan kelas di awal semester 2 Tahun Ajaran 2021/2022. Selanjutnya melakukan kesepakatan dengan murid. Kesepakatan kelas ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Guru menyampaikan maksud dan tujuan membuat kesepakatan kelas.
  2. Guru menanyakan kepada murid tentang kelas impian mereka.
  3. Murid merespon dengan memberikan pendapat mereka tentang kelas yang mereka impikan.
  4. Guru dan murid berdiskusi, murid menyampaikan ide tentang poin-poin kesepakatan kelas dan menyepakati usulan yang kemudian diterima menjadi kesempatan kelas.

Setelah kesepakatan kelas disepakati, siswa diberi kesempatan untuk membuat poster kesepakatan kelas yang akan di tempel di dinding kelas. Untuk memperkuat komitmen yang telah disusun, guru dan murid sama-sama menyepakati konsekuensi yaitu menerima konsekuensi sesuai dengan kesepakatan yang dilanggar dan akan melakukan evaluasi sebulan sekali terhadap pelaksanaan kesepakatan kelas tersebut. 

Berikut ini adalah salah satu contoh Poster Kesepakatan Kelas yang di susun bersama siswa:

 

Pada kegiatan menyusun kesepakatan kelas ini guru bertindak sebagai fasilitator dalam menuntun murid selama kegiatan membuat kesepakatan kelas. Mengarahkan murid agar menuangkan ide positif  yang bisa dijadikan sebagai kesepakatan kelas. Guru memberikan keteladanan dengan menggunakan kata-kata positif selama proses penyusunan kesepakatan kelas.

Setelah kesepakatan kelas disusun, guru dan siswa saling memberi motivasi untuk terus semangat dan konsisten pada kesepakatan kelas. Guru mengajak siswa untuk dapat menumbuhkan disiplin positif dalam melaksanakan kesepakatan kelas yang telah disusun baik dalam proses pembelajaran maupun dalam keseharian. 


G. Hasil Aksi Nyata

Adapaun hasil aksi nyata dari kegiatan tersebut adalah:

  1. Tersusunnya kesepakatan kelas yang disusun diawal semester 2 yang merupakan hasil kesepakatan bersama antara siswa dan guru
  2. Siswa dan guru secara sadar dan disiplin melaksanakan keyakinan kelas sebagaimana telah disepakati dalam kesepakatan kelas.
  3. Adanya sikap sonsistensi siswa dalam menerapkan disiplin positif melalui pembiasaan-pembiasaan positif baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.


H. Kegagalan dan Keberhasilan

1. Keberhasilan

Melalui aksi nyata ini terdapat beberapa perubahan karakter pada murid diantaranya:

  • Siswa mampu menyampaikan harapan dan mengetahui kelemahan masing masing serta mampu nencarikan solusi dan saran untuk perbaikan yang dituangkan menjadi kesepakatan bersama dalam kelas.
  • Siswa berdisiplin dalam mengikuti pembelajaran dan tetap merasa aman dan nyaman.
  • Siswa menunjukkan sikap religius dengan selalu rajin berdoa setiap akan memulai dan mengakhiri kegiatan.
  • Siswa menunjukkan sikap saling menghargai dan sopan.
  • Siswa menunjukkan sikap tidak membeda-bedakan (suku, agama, RAS, ciri fisik, gender, dll) serta saling membantu dalam kebaikan.
  • Sebagian besar siswa sadar dan selalu mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan.
  • Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif
  • Siswa tumbuh keberanian untuk berpendapat dan presentasi baik secara individu maupun kelompok.

2. Kegagalan

Menumbuhkan motivasi intrinsik dari beberapa siswa untuk sadar dan tergerak sendiri dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan pada kegiatan aksi nyata.

I. Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

Adapun rencana perbaikan yang akan penulis lakukan, diantaranya:

  1. Terus menggerakan rekan-rekan guru untuk menerapkan posisi kontrol dalam menumbuhkan motivasi instrinsik siswa dan menciptakan budaya positif di sekolah serta terus membangun kolaborasi demi terwujudnya budaya positif.
  2. Konsistensi  dalam melaksanakan budaya positif di kelas, sekolah dan di rumah maupun dilingkungan masyarakat.
  3. Membuat pendekatan dengan murid untuk lebih mengenal karkater dan kepribadian murid.
  4. Membuat catatan perkembangan dan hambatan pelaksanaan disiplin positif sebagai bagian budaya positif untuk langkah perbaikan kedepanya.
  5. Memotivasi rekan-rekan guru agar terus bersama-sama melaksanakan budaya positif di sekolah.

J. Perasaan Setelah Penerapan Disiplin Positif melalui Kesepakatan Kelas

Setelah melakukan kegiatan aksi nyata ini di sekolah:

  • Saya merasa senang karena dalam proses pembelajaran fisika yang saya lakukan, siswa sudah mampu mengimplementasikan keyakinan kelas yang telah disepakati dalam kespakatan kelas.
  • Sebagai guru fisika yang mengajarkan pengetahuan/keterampilan yang banyak bersifat abstrak, saya merasa tertantang untuk berinovasi melalui pembuatan media dan sofware pembelajaran mandiri untuk memfasilitasi pembelajaran agar mampu mewujudkan semangat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika.
  • Secara pribadi sebagai guru yang dijadikan contoh bagi siswa saya semakin tertantang untuk dapat memberikan contoh dalam penerapan disiplin positif dan budaya positif sebagaimana telah disepakati dalam kesepakatan kelas.


K. Dokumentasi Kegiatan

Berikut ini adalah Video Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata  Budaya Positif.



L. Berbagi dalam Kelompok (Group Sharing) Konsep Budaya Positif dan Kegiatan Aksi Nyata Budaya Positif

Setelah menerapkan Aksi Nyata Budaya Positif di kelas dan sekolah, penulis membagikan pemahaman dan  pengalaman dalam menerapkan Budaya Positif dalam kelompok (group Sharing) di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Januari 2022 Pukul 13.30 – 14.40 WITA yang dilaksanakan secara Virtual menggunakan Aplikasi Google Meet.

Susunan acara dalam kegiatan ini adalah:

  • Pembukaan, dengan mengucapkan salam dan berdoa.
  • Berbagi Konsep-Konsep Budaya Positif dan Hasil Aksi Nyata Budaya Positif di Sekolah
  • Tanya Jawab
  • Penutup


Aktivitas kegiatan berbagi direkam dan dibuat dalam bentuk Video yang selanjutnya diupload diyoutube dan dishare ke group guru untuk memberikan gambaran pada guru-guru yang belum berkesempatan ikut dalam kegiatan virtual.

Berikut ini adalah video berbagi Konsep-konsep Budaya Positif dan Hasil Aksi Nyata budaya Positif di Sekolah.




Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka