1.3.a.9. Koneksi Antar Materi - Visi Guru Penggerak

 KONEKSI ANTAR MATERI - VISI GURU PENGGERAK


KONEKSI ANTAR MATERI

Menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD), Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/ mengaburkan sifat-sifat jeleknya. Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam konteks pembelajaran sekarang, kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad 21.

Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara tersebut dinilai masih sangat relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini yaitu Merdeka Belajar.

Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 3) Berkebinekaan global; 4) Bernalar kritis; dan 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan.

Mewujudkan profil pelajar Pancasila pada anak bukan suatu yang mudah, namun bukan berarti sulit untuk diwujudkan. Mewujudkan dan menumbuh kembangkan profil pelajar pancasila pada anak memerlukan keteladanan dari seorang guru. Guru secara sadar harus mampu menjalankan prinsip ing ngarso sung tulodho (didepan memberikan contoh/teladan) dalam proses pendidikan di sekolah.  Sebagai seorang guru kita harus menyadari bahwa guru sudah terlanjur dipandang sebagai orang yang dapat diteladani di tengah masyarakat kita, sehingga guru sesungguhnya memiliki kesempatan yang paling baik untuk menjadi teladan bagi muridnya. Guna dapat menumbuhkan karakter baik pada diri anak, seorang guru harus mampu melaksanakan peran guru penggerak, meliputi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.  Supaya mampu melaksanakan kelima peran tersebut dengan baik, guru penggerak harus menanamkan nilai-nilai pada diri guru penggerak itu sendiri. Guru penggerak harus mampu menjadi agen perubahan dari dirinya sendiri terlebih dahulu, yaitu dengan mulai menanamkan nilai-nilai guru penggerak, adapun nilai-nilai guru penggerak yang dimaksud adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai guru penggerak ini berfungsi sebagai standar bagi guru dalam mengambil ke posisi khusus dalam suatu masalah, menggunakannya sebagai bahan evaluasi dalam mengambil keputusan, berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku guru penggerak dalam kehidupan sehari-hari.

Guru penggerak adalah seorang agen perubahan. Sorang guru penggerak harus bisa mengambil tindakan secara inisiatif untuk melakukan perubahan pada siswa yang diajarnya.  Perubahan yang dimaksud harus juga seiring dengan tujuan pendidikan nasional saat ini yaitu mewujudkan siswa yang berprofil pancasila melalui proses pembelajaran yang merdeka (merdeka belajar) sesuai dengan filosofi pendidikan KHD. Dalam mewujudkan hal tersebut, seorang guru penggerak diharapkan mampu merumuskan murid dimasa depan seiring dengan tujuan pendidikan nasional serta menjadikannya sebagai visi untuk selanjutkan diwujudkan dalam kegiatan aksi nyata.

Visi adalah sebuah pernyataan yang mendefinisikan sesuatu yang ingin dicapai oleh seorang individu atau oleh sebuah organisasi di masa yang akan datang. Sedangkan Visi guru penggerak merupakan suatu cita-cita atau impian yang ingin diwujudkan oleh seorang guru penggerak khususnya terkait dengan sosok murid impiannya atau sekolah impiannya yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang.

Mengapa seorang guru penggerak harus memiliki visi ?

Mempunyai visi khususnya visi guru penggerak itu sangat berguna bagi seorang guru penggerak karena :

  1. Visi yang jelas akan bisa menjadi suatu sumber bahan bakar atau motivasi serta aspirasi bagi guru penggerak tersebut
  2. Dengan memiliki visi berarti seorang guru penggerak itu telah mampu melihat kondisi saat ini, kondisi sekolahnya maupun kondisi muridnya yang bisa dijadikan suatu langkah awal atau garis start ketika ia ingin memulai suatu perubahan dan juga membayangkan apa yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang sebagai suatu garis finish yang akan ia wujudkan.
  3. Visi sangat berguna sebagai suatu panduan atau rambu-rambu bagi guru penggerak di dalam menyusun strategi strategi yang diperlukan untuk mencapai cita-cita.

Dalam mewujudkan visi, seorang guru penggerak tentunya harus mampu menjalankan perannya sebagai guru penggerak dan juga nilai-nilai guru penggerak sebagaimana telah dibahas sebelumnya.

Selain itu, Visi guru penggerak akan dapat terwujud apabila visi yang dimiliki oleh guru penggerak itu terukur konkrit dapat direncanakan dan juga dilaksanakan secara sistematis.

Untuk mencapai hal tersebut guru penggerak dapat menerapkan suatu pendekatan yang disebut dengan inkuiri apresiatif. Inkuiri apresiatif adalah suatu pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan,  artinya perubahan yang diinginkan oleh suatu organisasi seperti sekolah atau perusahaan yang dilakukan secara bersama-sama secara kolektif oleh elemen-elemen yang ada di dalamnya dan berbasis pada kekuatan yang telah dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Inkuiri Apresiatif berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan SDM dipastikan akan meningkat dan berkembang secara berkelanjutan. Pendekatan Inkuiri Apresiatif dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang ada, mencari cara agar hal tersebut dipertahankan, lalu memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik.

Tahapan utama dalam pendekatan Inkuiri Apresiatif adalah BAGJA. Dalam bahasa Sunda, BAGJA artinya bahagia. BAGJA kepanjangadari Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabaran Rencana, Atur Eksekusi. Jadi tahapan-tahapan BAGJA adalah :

  1. Buat pertanyaan utama yaitu merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan apa yang diinginkan.
  2. Ambil Pelajaran yaitu mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai dan pelajaran apa yang dapat diambil.
  3. Gali Mimpi tahap ini kita dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan terjadi di sekolah. Visi benar-benar dirumuskan dengan jelas.
  4. Jabarkan Rencana yaitu merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi.
  5. Atur Eksekusi yaitu memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan.

RUMUSAN VISI GURU PENGGERAK

Sebagai salah satu guru penggerak yang mengajar di jenjang SMA, saya memimpikan murid yang unggul, mampu bersaing di era globalisasi serta memiliki profil pelajar pancasila. Dengan terwujudnya siswa yang unggul berprofil pelajar pancasila diharapkan nantinya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta sukses menjadi pemimpin-pemimpin masa depan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Impian saya tentang murid masa depan ini saya coba tuangkan dalam sebuah visi sebagai berikut :

Mewujudkan siswa yang unggul dan berprofil pelajar pancasila serta mampu bersaing di era global

Dalam mewujudkan visi tersebut diperlukan kolaborasi semua warga sekolah serta memanfaatkan seluruh kekuatan aset yang dimiliki. Dalam cakupan yang lebih kecil guna mendukung ketercapaian visi tersebut, kita bisa memulai dari diri sendiri dan lingkungan kelas dengan melakukan prakarsa perubahan khususnya dalam proses pembelajaran. Adapun Prakarsa perubahan yang ingin dicapai dalam waktu dekat (1 semester) melalui proses pembelajaran adalah : 
“Mewujudkan Pembelajaran Fisika yang menyenangkan untuk meningkatkan minat belajar siswa “ 
Alasan prakarsa ini dibangun adalah :
  1. Untuk mewujudkan visi murid masa depan sesuai visi tersebut, seorang guru penggerak harus mampu menjalankan perannya sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini tentunya akan dapat terwujud bila proses pembelajaran di kelas  menyenangkan, dan diminati oleh siswa. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, tentunya akan memotivasi siswa untuk meningkatkan kompetensinya dan mampu diajak untuk mengembangkan kemampuan kolaboratif, berpikir kritis dan kemandirian sebagai wujud profil pelajar pancasila.
  2. Pembelajaran yang menyenangkan serta diminati oleh siswa sangat diyakini akan dapat menjadikan siswa untuk semangat belajar untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai. Hal ini dapat menjadi bekal bagi siswa dalam mewujudkan siswa yang kompeten (unggul) dimasa yang akan datang.
Berikut ini adalah alur BAGJA yang saya buat untuk mewujudkan prakarsa perubahan yang ingin diwujudkan tersebut.


PRAKARSA PERUBAHAN Mewujudkan pembelajaran Fisika yang menyenangkan untuk meningkatkan minat belajar siswa
TAHAPAN Pertanyaan Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan
B-uat pertanyaan (Define)
  • Apa yang harus saya lakukan untuk mengetahui minat belajar siswa dalam bidang fisika ?
  • Mengapa siswa kurang berminat dalam pembelajaran fisika ?
  • Bagaimana cara saya menumbuhkan minat belajar fisika siswa?
  • Bagaimana cara mewujudkan pembelajaran fisika yang menyenangkan bagi siswa ?
  • Studi literatur untuk mengatahui cara mengukur minat belajar siswa.
  • Melakukan pengamatan di kelas secara langsung.
  • Menyebarkan angket untuk mengetahui minat belajar fisika siswa
  • Berkolaborasi dengan guru/rekan sejawat untuk mendapatkan informasi
  • Melakukan analisis dari observasi yang dilakukan di kelas.
  • Melakukan sesi sharing secara langsung dengan siswa
  • Melakukan survey secara daring terhadap minat belajar siswa.
  • Menggali informasi melalui angket dan sharing secara langsung dengan siswa terkait strategi pembelajaran fisika yang diminati oleh siswa.
  • Menggali informasi melalui angket dan sharing secara langsung dengan siswa terkait pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
  • Berkolaborasi dengan guru/rekan sejawat untuk mendapatkan informasi terkait pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
A-mbil pelajaran (Discover)
  • Siapa saja yang sudah menemukan strategi yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan minat belajar siswa?
  • Aktifitas apa yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan minat belajar siswa?
  • Situasi seperti apa yang mendukung pembelajaran yang menyenangkan dan pembelajaran yang mampu menumbuhkan minat belajar siswa?
  • Ketrampilan apa saja yang harus dikuasai untuk mendukung tumbuhnya minat belajar fisika siswa?.
  • Mencari contoh nyata rekan guru yang sudah mampu melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
  • Mencari contoh nyata rekan guru yang sudah mampu melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan minat belajar siswa.
  • Melakukan wawancara dan survei pengalaman dengan rekan sejawat
  • Mencari referensi dari berbagai sumber tentang pembelajaran menyenangkan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat belajar siswa
  • Mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat belajar siswa
  • Mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan
G-ali mimpi (Dream)
  • Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran fisika?
  • Bagaimanakah cara mengukur kemajuan dari proses peningkatan minat belajar siswa?
  • Bagaimana caranya agar usaha meningkatkan minat belajar siswa bisa terus dilaksanakan secara kontinu?
  • Apa yang harus dilakukan agar siswa terus memiliki minat belajar yang tinggi dalam pembelajaran?
  • Mendata model pembelajaran apa saja yang menyenangkan bagi siswa.
  • Mendata model pembelajaran apa saja yang bisa menumbuhkan minat belajar siswa
  • Merancang tahapan-tahapan proses pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan minat belajar siswa.
  • Mengkondisikan situasi kelas agar menyenangkan bagi siswa
  • Membuat deskripsi minat siswa dalam belajar fisika melalui survei dan wawancara.
J-abarkan rencana (Design)
  • Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran fisika?
  • Bagaimanakah cara mengukur kemajuan dari proses peningkatan minat belajar siswa?
  • Bagaimana caranya agar usaha meningkatkan minat belajar siswa bisa terus dilaksanakan secara kontinu?
  • Apa yang harus dilakukan agar siswa terus memiliki minat belajar yang tinggi dalam pembelajaran?
  • Membuat daftar capaian yang ditargetkan
  • Mencatat setiap hal positive yang terjadi pada setiap proses pembelajaran
  • Berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan siswa untuk selalu memberikan respon dan feedback positive pada setiap pendapat yang disampaikan oleh siswa.
  • Melaksanakan pembelajaran berbantuan multimedia interaktif guna mendukung kebutuhan siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda.
  • Selalu menanamkan cara berpikir positive, kolaboratif dan mandiri pada diri siswa.
  • Selalu nanamkan nilai-nilai positif yang diperoleh dalam pembelajaran
  • Mengkondisikan ruang pembelajaran agar nyaman bagi siswa dalam belajar.
A-tur eksekusi (Deliver)
  • Siapa saja yang akan saya libatkan dalam rencana ini?
  • Kapan rencana pembelajaran yang menyenangkan untuk meningkatkan minat belajar siswa ini dilaksanakan?
  • Siapa yang dapat mengarahkan dan memantau saya dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran?
  • Apa rencana tindak lanjut yang akan dilakukan setelah tujuan dari rencana ini tercapai?
  • Mengajak Kepala Sekolah dan rekan guru untuk melakukan observasi dan kolaborasi terhadap program yang saya terapkan.
  • Selalu melakukan refleksi pada setiap akhir proses pembelajaran
  • Selalu menyiapkan tempat atau wadah diskusi bagi siswa untuk berpendapat
  • Mengembangkan rencana tindak lanjut pembelajaran dan berkolaborasi dengan rekan di sekolah maupun di MGMP

Demikian Pemaparan Koneksi Antar Materi yang saya buat sekaligus sebagai tugas modul 1.3.a.9, Semoga bermanfaat.

Salam dan Bahagia

Comments

Popular posts from this blog

Release Instaler dan Updater Aplikasi Rapor SP Versi 2023.F

Release Aplikasi Rapor SP - Rapor Kurikulum Merdeka Versi 2023

Panduan Lengkap Rapor SP Versi 2023

Aplikasi Gratis | Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan untuk SMA Pelaksana Kurikulum Merdeka

Patch Rapor SP untuk Sertifikat UKK